Apa yang menjadi sebab jika pendaki tersesat

oleh pada Selasa, 02 November 2010
Apa yang menjadi sebab jika pendaki tersesat Bandung — Tidak perduli di kota maupun di hutan,jika Anda tersesat pasti membuat Anda bingung.Namun tetap saja kepanikan bukan solusi terbaik jika Anda mengalami keadaan demikian.Jika Anda di kota Anda bisa tanya penduduk sekitar tentang alamat yang Anda tuju atau bertanya berada dimana Anda saat ini.Bagaimana jika Anda alami keadaan itu di hutan?

"Ilmu memang di perlukan,dan terlebih mengenai survival dan navigasi darat sangat krusial harus di pahami oleh setiap pendaki".

Kembali ke topik,Apa yang menjadi sebab pendaki akhirnya tersesat?

1.Gunung yang menjadi tujuan mendaki adalah gunung yang bukan berada dalam kawasan taman nasionalSehingga Anda harus siap jika selama perjalanan tanda penujuk tidak akan Anda jumpai atau sangat jarang.Jika Anda bersikeras mendaki gunung ini,di tambah tidak ada guide/pemandu lokal yang paham seluk beluk gunung tersebut kemungkinan besar Anda tersesat sangatlah besar.Anda masih berani?
Berbeda jika Anda melakukan pendakian ke gunung yang merupakan bagian kawasan taman nasional seperti TNBTS(Taman Nasional Bromo Tengger Semeru),di pastikan di berbagai tempat tanda penunujuk terpampang disana.Jadi Anda bisa tenang selama mendaki gunung ini,meski tanpa pengalaman sekalipun.Konsekuensinya cukup membayar tiket masuk saja.Hahahahaha.....

2.Gunung yang di daki,sangat jarang didaki oleh para penghobi gunung.
Logikanya jalan setapak yang biasanya di tumbuhi ilalang akan tumbuh menutup jalan jika di kawasan ini jarang di daki.Jadi jika Anda belum memiliki pengalaman mendaki di gunung ini disarankan mendaki bersama guide atau mengajak orang yang pernah mendaki gunung tersebut.Contohnya adalah gunung buthak yang berada satu kawasan dengan Gunung Kawi(Jawa Timur).Gunung ini meski memiliki ketinggian 2681Mdpl tapi hanya populer didaki oleh pendaki asal Blitar,Kediri,Tulung Agung dan Malang.Pendakian dari arah Malang tanpa pengalaman akan memungkinkan pendaki tersesat karena banyaknya jalur percabangan.

3.Banyak percabangan jalan setapak di gunung yang akan Anda daki.Biasanya percabangan ada yang mengarah ke tempat yang akhirnya jalan itu akan terputus/tidak ada setapak lain.Karakteristik jalan setapak ini di buat oleh para pemburu bersama anjing-anjingnya atau para penduduk yang mencari kayu bakar.Jika Anda sudah melewati ini,di sarankan untuk kembali ke pertemuan di awal percabangan,dan meneruskan ke jalan setapak lainnya.

4.Biasanya pendakian akan tersesat bukan saat berangkat tapi ketika turun dari puncak.Kenapa demikian?Kondisi tubuh yang capek seringkali membuat pikiran kita tidak konsentrasi.Sehingga kita tidak fokus pada jalan yang akan di lewati.Pokoknya asal jalan .Dan kemampuan kita mengingat jalan yang dilewati saat berangkat sangat buruk jika kita kelelahan.Bahkan denger-denger,sebagian orang akan mengalami suatu keanehan yang berhubungan dengan mistis,jika tubuh benar-benar sudah lelah.
Contoh kasus jika Anda mendaki gunung semeru.Saat berangkat dari Arcapada,menuju puncak,Anda tidak akan pernah tersesat karena tujuan sudah jelas,1 titik bernama puncak.Anda cukup naik,tidak perduli arahnya mana asal tidak berjalan turun,Anda akan sampai juga ke tujuan.Berbeda sewaktu Anda turun,jika Anda tidak menemukan Cemoro Tunggal di tengah perjalanan,Anda tidak akan menjumpai Arcapada.Dijamin tersesat.
Untuk meminimalkan Anda terlepas dari keadaan tersesat sewaktu turun dari puncak,biasanya pendaki menggunakan tali rafia untuk di ikatkan di batu/ranting saat berangkat mendaki sebagai penunjuk.

5.Membuat jalur/penebasan
Ini tersesat yang di sengaja.Karena jalan setapak tidak ada,jadi Anda bersama tim yang akan merintisnya.Saya rasa jika seseorang memahami ilmu navigasi darat maka seseorang itu bisa mendaki gunung dari titik start yang mereka inginkan.Ini petualangan yang menarik,dan benar-benar berkelas.Mentor saya pernah berujar,"Seorang tukang becak,cukup Anda kasih uang,dia bisa mendaki gunung semeru,karena jalur sudah jelas,berbeda jika dia mendaki gunung kelud dari arah timur yang belum ada jalurnya(misalnya),dia pasti kelabakan".Semoga kutipan ini mampu membuat Anda bisa membedakan antara pendaki gunung dan tukang becak?hehehehe....intinya kita yang mengaku sebagai pendaki gunung harus memahami ilmu-ilmu seperti navigasi darat dan mempraktekkannya dalam penebasan.

Terkait