Bagaimana membuat orang tua mengijinkan anaknya untuk mendaki gunung

oleh pada Rabu, 27 Oktober 2010
Bagaimana membuat orang tua mengijinkan anaknya untuk mendaki gunung Bandung
Pernah dengar kalimat ini...
"Kenapa harus mendaki gunung?"Kalimat sakral ini demikian penting bagi orang tua sehingga mereka sering melontarkan pertanyaan ini ke anaknya sewaktu minta ijin buat mendaki gunung.Dan bisa di tebak,hampir semua jawaban dari mereka,terutama si ibu yang ujung-ujungnya tidak memperbolehkan si anak mengisi hari liburnya dengan mendaki gunung.

Orang tua mana yang sanggup melepas putra-putri remajanya untuk sementara hidup dalam kesulitan di tengah hutan yang jauh dari peradaban,terutama jauh dari pengawasan mereka.Bagaimana orang tua bisa tidur,jika anaknya menggigil kedinginan di terpa angin gunung.Bagaimana kebutuhan makannya dapat terjamin bilamana di rumah semua sudah tercukupi.Bagaimana tiba-tiba jika selama di hutan nanti putra-putrinya tersesat,jatuh dari jurang dan berbagai kejadian yang mejadikan alasan bahwa mereka patut khawatir.

Penulis pun merasakan hal yang serupa ketika semasa SMA,ibu saya juga sangat melarang saya untuk mendaki gunung.Well,...Anda pun pasti juga merasakan hal yang demikian bukan,memang tidak mudah menerima penolakan orang tua atas permohonan kita buat ijin mendaki gunung,apalagi masa SMA yang dipenuhi gejolak ego yang sangat kuat.

Saat itu jiwa bengal saya tetap ngotot buat diijinin.Saya paparkan kalau mendaki gunung bukan satu tempat yang membahayakan seperti yang beliau khawatirkan.Dimanapun berada,kapanpun jika Tuhan kasih musibah ke hambaNya,tak perduli di gunung,di rumah semua bisa terjadi.Hehehe....

Dan akhirnya,penulis pun di ijinkan juga buat mendaki gunung,asal pelajaran sekolah tidak dilupakan.
Tentunya Anda lebih paham karakter orang tua Anda masing-masing dalam menyampaikan keinginan Anda untuk mendaki gunung yang masih di anggap tabu bagi sebagian besar orang tua.Percayalah,jika sesuatu di sampaikan dengan baik-baik,mereka bisa luluh juga.
.....
Anda bisa berkilah bahwa bumi ini di ciptakan oleh Tuhan buat kita para manusia sebagai wakilNya.Di dalamnya ada gunung,laut,goa,sungai,air terjun,padang rumput,bebukitan,sawah dan berbagai karyaNya yang agung yang seharusnya bisa kita pelajari.Salah satu bentuk pengajaran dengan berkunjung kesana.bukankah begitu pak/bu?

Saya sering mendengar orang membicarkan gunung,jujur saya tertarik dengan topik ini,benar tidak gunung yang sering di bicarakan itu begini-begini dan bla...bla...bla....Untuk itu ijinkan saya mendaki gunung pak/bu bersama teman-teman,saya janji akan menjaga diri baik-baik?

Yang akan saya daki gunung yang ada di sebelah utara kota kita pak/bu,Perjalanan kesana juga akan di bimbing oleh senior kami yang telah berpengalaman.Waktu yang dibutuhkan cuma 3 hari dan itupun  di jadwalkan sudah berada di rumah.Untuk itu ijinkan anakmu untuk mengisi hari libur dengan mendaki gunung.
....
Masih banyak lagi alasan yang bisa kita paparkan ke orang tua agar keinginan kita berjalan mulus.Berkreasilah teman,asal jangan membohongi mereka lho.Soalnya pamali.hehehe...

Kalau cara di atas tidak cukup ampuh maka pakai cara ini yang dijamin pasti manjur.Organisasi PA(pecinta alam) yang ada di sekolah Anda bisa membuat surat resmi berupa proposal pendakian yang akan di lakukan beserta surat ijin untuk orang tua dimana di dalamnya di lampirkan pihak penanggung jawab dari sekolah,biasaya guru pembina yang ikut mendampingi.Dijamin harapan Anda untuk mendaki gunung bisa kesampaian.

Tapi cara ini biasanya di peruntukkan bagi siswa yang kebetulan menjadi anggota organisasi pecinta alam di sekolah tersebut.Bagaimana dengan Anda yang notabene bukan anggota mereka?Tidak perlu cemas,Anda bisa berkunjung ke sekre mereka dan gabung di acara pendakian yang akan mereka selenggarakan selama musim liburan.Dijamin Anda akan di terima dengan tangan terbuka.

Semoga artikel ini tidak membuat Anda berkecil hati ketika keinginan Anda untuk  mendaki gunung mendapat penolakan dari orang tua Anda.Jika memang di rasa ijin mereka tidak mungkin turun maka jangan di paksakan lagi,hormati keputusan beliau karena Anda tidak akan tenang melakukan perjalanan jika orang tua Anda tidak merestuinya.

Terkait